Thursday, May 26, 2011

Etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa itu keberadaannya di Indoensia cukup banyak dan memiliki peranan yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia.

Berikut salah satu sejarah kedatangan etnis Tionghoa di Indonesia, khususnya Bandung, Jawa Barat.

Etnik merupakan konsep yang pekat dari sisi pemahaman proses sosial. Istilah ‘etnik’ diserap dari kata dalam Bahasa Inggris ‘ethnic’ yang secara harfiah bermakna “connected with or relating to different racial or cultural groups of people” (Salim,2006:64). Kata etnik (ethnic) berasal dari bahasa Yunani, ethnicos yang secara harfiah digunakan untuk menerangkan keberadaan sekelompok penyembah berhala atau kafir. Dalam perkembangannya, istilah etnik mengacu pada kelompok yang diasumsikan sebagai kelompok yang fanatik dengan ideologinya (Liliweri,2001:334). Kata ethnos dalam masa Yunani Antik digunakan untuk menunjuk kelompok-kelompok bukan Yunani yang berada di pinggiran asing dan sedikit barbar.[1]



Etnis juga merujuk pada dugaan mengenai ciri budaya yang membedakan seseorang dengan orang lain. Dengan demikian etnis merujuk pada orang-orang yang mengidentifikasikan diri satu sama lain atas dasar keturunan dan warisan budaya bersama. Rasa kebersamaan ini dapat berpusat pada bangsa asal, makanan, busana, bahasa, musik, agama, atau nama dan hubungan keluarga. Frederik Barth (1988) dan Zastrow (1989) mendefinisikan etnik sebagai himpunan manusia karena kesamaan ras, agama, asal usul, bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut yang terikat pada sistem nilai budayanya (Liliweri,2001:335).



Para ahli ilmu Sosial menganalogikan kelompok etnik sebagai sekelompok penduduk yang mempunyai kesamaan sifat-sifat kebudayaan, misalnya bahasa, adat istiadat, perilaku budaya, karakteristik budaya, serta sejarah (Aloliliweri,2001:334). Jadi istilah kelompok etnik merupakan konsep untuk menerangkan suatu kelompok, baik kelompok ras maupun bukan kelompok ras yang secara sosial dianggap berada dan telah mengembangkan subkultur sendiri.



Indonesia banyak memiliki kelompok etnis yang masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu kelompok etnis di Indonesia adalah kelompok etnis Tionghoa. Tionghoa (dialek Hokkien dari kata [中華], yang berarti Bangsa Tengah; dalam Bahasa Mandarin ejaan Pinyin, kata ini dibaca ”zhonghua”) merupakan sebutan lain untuk orang-orang dari suku atau ras Tiongkok di Indonesia.[2] Wacana Tionghoa (zhonghua atau cung hwa) setidaknya sudah dimulai sejak tahun 1880, yaitu adanya keinginan dari orang-orang di Tiongkok untuk terbebas dari kekuasaan dinasti dan membentuk suatu negara yang lebih demokratis dan kuat.



Dr. Sun Yat-sen, yang merupakan Bapak Revolusi Cina, mengenalkan kata Tionghoa pertama kali secara luas dengan mendirikan Republik Cina (中華民國, Zhonghua Minguo) pada tahun 1911 setelah menggulingkan Dinasti Qing. Kemenangan Revolusi Cina ini memberi inspirasi terhadap perjuangan dan kebangkitan nasional di Indonesia. Mao Zedong juga meneruskan penggunaan kata Zhonghua untuk negara Republik Rakyat Cina (中華人民共和國, Zhonghua Renmin Gongheguo) yang diproklamasikan pada tahun 1949.[3]



Tiong Hoa Kwee Koan (Rumah Perkumpulan Tionghoa) merintis penggunaan istilah Tionghoa di Indonesia yang mengacu kepada masyarakat keturunan Tionghoa. Sejarah pemakaian kata ”Tionghoa” berawal di kalangan perkumpulan Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) Batavia pada tahun 1900. Pada saat itu istilah ”Tjina” atau “Tjienna” yang dipakai sejak lama mulai dianggap merendahkan. Pada tahun 1928 Gubernur Jendral Hindia-Belanda secara formal mengakui penggunaan istilah “Tionghoa” dan “Tiongkok” untuk berbagai keperluan resmi.[4] Budiman (1998) sebagai orang keturunan Cina, seperti dikutip oleh DP. Budi Susetyo, mengakui bahwa di kalangan orang Cina sendiri ada keinginan kuat untuk mengganti istilah Cina dengan Tionghoa, terutama setelah kejatuhan Soeharto dan Orde Barunya.[5]



[1] Ignas Kleden. 2001. Konflik Etnis atau Konflik Politik?. Melalui <http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/KL/mbm.20011231.KL86931.id> html [6/11/09]
[2] Wikipedia bahasa Indonesia. (tanpa tahun). Tionghoa. Melalui  <http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa.htm> [6/11/09]
[3] Ibid
[4] Wikipedia bahasa Indonesia. (tanpa tahun). Tiong Hoa Hwee Koan. Melalui <http://id.wikipedia.org/wiki/Tiong_Hoa_Hwee_Koan.htm>  [6/11/09]
[5] DP. Budi Susetyo, ibid

No comments:

Post a Comment